Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pokem Tanaman dan Makanan Masyarakat Papua

 

gandum papua, pokem
Fuchs, L., New Kreüterbuch (1543)


Leonhart Fuchs adalah orang pertama yang melukis tanaman pokem (gandum Papua) yang dalam bahasa ilmiahnya Setaria italica (L.) P. Beauv. Lukisan tersebut terdapat dalam bukunya berjudul "Buku Ramuan", diterbitkan dalam bahasa Latin pada tahun 1542 (De Historia stirpium) dan dalam versi Jerman pada tahun 1543 (New Kreüterbuch). Fuchs tulisannya berfokus pada pengetahuan pengobatan dan botani Yunani kuno. 

Dalam artikel ini kita akan membahas sedikit tentang gandum Papua, atau dikalangan orang Biak Numfor, mereka sering menyebutnya pokem Numfor. Makanan lokal tradisional pokem, telah dikembangkan sejak lama oleh orang-orang di wilayah pesisir tanah Papua. Apakah tanaman pokem ini cuma ada di Papua? Tidak! tanaman ini tersebar luas di kepulauan Indonesia. 

TERSEBAR HAMPIR DI SELURUH NUSANTARA

Tumbuhan atau tanaman ini dikenal baik oleh masyarakat Nusantara dari berbagai suku dengan nama-nama lokal masing-masing. Berikut disertakan nama-nama lokal dalam berbagai bahasa di Indonesia: 

Batang, (beteng/weteng), bané (bailo, wailo): Sulewesi Selatan 

Beten, feten: Buru 

Bobootene, boteme: Halmahera 

Botai, bote (wotei), batung (wetung, getung): Beberapa dialek di Sulawesi Utara 

Botan:  Kai, Tanimbar 

Botoh, sain, tora, toro: Timor 

Futu: Ternate & Tidore

Hetan: Wetar 

Hotong, atong, hetene, hetenu: Ambon 

Jaba ikur: Batak 

Jaba ure: Toba 

Jawa: Palembang

Jawa semi, jawawut: Bali 

Jawae: Dayak 

Jawawut, juwawut, otek: Jawa 

Jawawut, kunyit, sekul: Sunda 

Jebe, jegung jebe: Kangean 

Jelui: Melayu Riau 

Jhaba, Jhaghung jhaba, jhabalek: Madura 

Randau: Lampung 

Sekuai, sakui, sakuih: Minangkabau 

Sekui: Melayu 

Wetan: Solor 

Tumbuhan ini ditemukan pula di tanah Papua, masyarakat Papua khususnya di teluk Saireri seperti orang Biak-Numfor Doreri mengenalnya dengan nama pokem. Orang Yapen dan Wondama mengenalnya dengan nama pota atau potan. Ini merupakan makanan favorit orang teluk Cenderawasih di masa lalu hingga kini. Perhatikan nama-nama lokal dalam beberapa bahasa diatas, apakah ada kesamaan nama dengan nama-nama di Papua? Jika, diamati ada beberapa tempat yang penamaannya sama misalnya Buru, Halmahera, Kei, Tanimbar dan Wetar, bahasa-bahasa ini memiliki nama tanaman yang sama dalam bahasa Yapen dan Wondama. 

DARIMANA ASAL MUASAL POKEM (POTA)?

Asal mula pokem atau pota hadir di tanah Papua wilayah Saireri tidak diketahui dengan jelas. Tapi, tumbuhan ini sudah lama ada di Papua, dan memiliki nama lokalnya sendiri, serta memiliki perlakuan khusus sewaktu di tanam yang mana bahkan diawali Aw Kaker Pokem (Rencana Penanam Pokem), yang di dalamnya akan gelar upacara adat sebagaimana terlihat dalam kebudayaan orang Biak Numfor.

Catatan-catatan tentang pokem pada literatur abad-19, bisa membantu kita untuk melihat persebaran dan tanaman ini. Ada cerita yang berkembang bahwa pokem ("gandum papua", bahasa Melayu Papua), di bawa oleh tentara sekutu Amerika pada masa perang dunia ke 2 yakni di tahun 1940-an; yang kemudian tumbuh di pulau Numfor. Cerita tutur demikian perlu diklarifikasi sebab pada tahun 1800-an, pokem sudah di budidayakan oleh orang teluk Cenderawasih seperti orang Numfor Doreri. 

Darimana kita tahu bahwa pokem sudah ada sejak lama sebelum pecah perang dunia ke-2? Mari kita telusuri beberapa referensi buku-buku catatan Belanda. Dalam buku Nieuw Guinea, ethnographisch en natuurkundig onderzocht en beschreven in 1858 (New Guinea, diteliti dan dijelaskan secara etnografis dan fisik pada tahun 1858)Buku ini disusun oleh H.D.A. van der Goes, Ottow, Johan Hendrik Croockewit yang diterbitkan tahun 1862. Dalam laporan tersebut bahwa pada tahun 1858: "Di sebelah timur Doreh, terdapat kampung Ayambori. Di sekitarnya, kawasan itu sebagian besar telah ditebangi dari pohon-pohon yang menjulang tinggi dengan pembuatan kebun terus menerus untuk perkebunan padi, millet (gandum), dan buah-buahan....yang di sini berkembang sangat subur karena kesuburan tanah yang istimewa."H.D.A. van der Goes, 1862, hlm. 157, par. 1 

Bahkan laporan itu juga memberitahukan bahwa 'Perkebunan penduduk asli ini terdiri dari padi, millet (gandum, sorgun, hotong), keladi, dan pisang raja; dan hasil bumi yang menjadi makanan sehari-hari maupun di tukar dengan barang-barang lainnya'. Belakangan pada kunjungan residen Jhr. W. C. F. GOLDMAN, pada tahun 1863, di Doreri, Manokwari dia juga menulis tentang tanaman yang dikonsumsi penduduk Doreri. Dia menulis bahwa ada dua jenis gierst (gandum) yang ditanami orang Doreri yang dalam bahasa Biak disebut Fasbu (panicum miliaceum) dan Pokem (Setaria italica)


pokem papua
Sumber: Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde, Volume 15, 1866, hal. 555

Di wilayah teluk Saireri, pada tahun 1800-an, pokem atau pota (potan) tidak hanya tumbuh di pulau Numfor saja, tetapi di tanam di beberapa daerah. Dalam laporan Residen F. S. A. De Clercq pada tahun 1800-an bahwa tumbuhan ini juga terdapat di pantai selatan Yapen, pulau Numfor, Menarbu Roon, Roswar (Teluk Wondama), Amberbaken (Tambraw).    

Di Pulau Biak, pokem dan abrui ini dulu di budidayakan di wilayah Biak Barat (sup Kmur, Sopen, Sarwa, dan beberapa kampung lainnya). Orang Biak Numfor mengenal beberapa jenis pokem berdasarkan warna:  

1. Pokem Besyek (Jawawut Cokelat)
2. Pokem Berik (Jawawut Merah)
3. Pokem Bepyoper (Jawawut Putih)
4. Pokem Bepaisem (Jawawut Hitam)
5. Pokem Benanyar (Jawawut Kuning)

Sehubungan dengan masuknya pokem (pota, potan) di wilayah Papua belum jelas kapan persisnya. Namun berdasarkan studi literatur, bahwa tahun 1800-an, sudah disebutkan pokem yang di budidayakan oleh orang Papua. Data tahun 1700-an, sudah menyebutkan tentang kacang hijau dan padi  yang di tanam di Papua. Jadi, kemungkinan pokem juga sudah ada pada tahun itu. Dan asal usul pokem (pota) kemungkinan masuk dan menyebar di tanah Papua, melalui perdagangan masa lalu antara orang Maluku dan Papua. 

Posting Komentar untuk "Pokem Tanaman dan Makanan Masyarakat Papua "