BATAWE TIMUR: SALAH SATU MAKANAN TEMPO DULU ORANG BIAK NUMFOR
Di kepulauan Padaido, orang-orang Padaido membuat kasbi menjadi apa yang disebut tamambo sisa-sisa ramasan sagu (ampas sagu) dibuat bulat-bulat kemudian diasap atau dikeringkan. Pada masa lalu, ketika terjadi masa-masa kekurangan makanan yang dalam bahasa Biak disebut Andobai (Basbiser) tamambo menjadi makanan utama untuk dikonsumsi oleh orang-orang kepulauan Padaido. Tamambo ini bisa bertahan hingga beberapa tahun.
Orang Biak juga membuat apa yang mereka sebut kompari. Kompari ini terbuat dari keladi yang diasap atau diasar. Dalam catatan De Bryun (1920) bahwa kompari ini adalah "komoditas unggulan. Mereka dikemas dalam aram (semacam keranjang rotan) dengan panjang ± 1 M yang diperdagangkan dengan harga 0,50 gulden, sepotong Kompari dapat bertahan selama sekitar satu tahun jika Anda memastikan tidak lembab."
Pada abad ke-21, di kepulauan Biak seperti di pasar-pasar di Kota Biak dan Bosnik batawe (kasbi) masih dijual dengan harga pertumpuk sekitar 20.000 hingga 50.000 ribu rupiah. Dan batawe masih merupakan makanan pokok orang Biak Numfor selain sagu, nasi, dan petatas. Potensi ekonomi budidaya batawe ini masih cukup menguntungkan jika dikembangkan dengan baik. Dan ini bisa mendatangkan pendapatan bagi masyarakat Biak Numfor.
Posting Komentar untuk "BATAWE TIMUR: SALAH SATU MAKANAN TEMPO DULU ORANG BIAK NUMFOR"