Pohon Damar dan Perdagangan Getah Damar di Biak Timur
Masyarakat Papua di Biak Timur telah memainkan peran penting dalam ekonomi perdagangan di Biak sejak tahun 1800-1900-an. Salah satu komoditi penting adalah getah damar (agatis). Orang Biak menyebut pohon damar dengan nama Kesi atau Aibenyar.
Orang Biak Timur mulai berdagang damar pada tahun 1800-an hingga 1900-an. 'Dalam beberapa tahun terakhir orang Bosnik sudah menjual ribuan pikol damar'. Tulis J. L. Van Hasselt & W.L. Jens. Kedua zending ini merupakan orang zending pertama yang mengunjungi mengunjungi Bosnik pada 10 Juli 1882.
Pada masa itu, getah damar dikumpul oleh masyarakat Bosnik dan beberapa kampung-kampung lain. Damar akan dibawa dan dijual di pulau Yapen sebab tahun 1800-an para pedagang Tionghoa sudah ada yang menetap di Serui. Akhir tahun 1800-an hingga tahun 1900, beberapa pedagang China mulai berdatangan ke Bosnik tepatnya di kampung Manduser (kini desa Bindusi dan Desa Inofi) dan Woniki (kini Desa Adorbari). Para pedagang Tionghoa ini antara lain adalah Pan Tjin Lok, Oej Tjioe, Ang The, Lin Teng, Oei Ling, Oei Pin Boo, Ngo Nai, dan Tan (Tania), Kho, Thung, Soe, Kho (Kho Hon Gan), dan Lee. Etnis Tionghoa ini memainkan peran penting dalam perdagangan damar di Bosnik.
Posting Komentar untuk "Pohon Damar dan Perdagangan Getah Damar di Biak Timur"