Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MANIKOR: Kepiting Darat yang di Konsumsi pada Masa Lalu

  

Manikor yang telah di masak, 2022


Di sore hari, saya duduk sambil melihat betapa rusaknya fondasi rumah, lubang-lubang yang di bor dengan corak-corak melingkar seperti corak ukiran khas Biak yang kedalamannya mapir satu meter. Di samping rumah saya berjalan dan memandangi pemandangan yang begitu menyakitkan. Semua ini adalah ulah manikor alias kepiting darat berwarna merah hitam.  Manikor masuk dalam suku Parathelphusidae atau Gecarcinucidae, superfamilia Gecarcinucoidea. Di wilayah Biak sering orang menyebutnya kepiting atau ketiping dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Melayu Papua. 

Manikor memiliki tubuh yang sedang-sedang saja, tapi mereka bagaikan mesin bor tambang (drill) yang efektif menghancurkan dan melubangi tanah. Jari-jari mereka atau yang disebut wempin dalam bahasa Biak memiliki peranan penting dalam urusan menggali rumah mereka. 

Orang Biak menyebut beragam kepiting dengan berbagai jenis-jenisnya.  Secara umum, dalam bahasa kepiting disebut kafkor. Beberapa di antaranya adalah Aipai, Amyu (Mankaperba), Iryapen, Mambayen, dan Mankambras (Manggambras). Aipai merupakan salah satu jenis kepiting rawa ukuran besar yang sangat disukai banyak orang. Di Papua orang menyebutnya karaka.  

Manikor hidup di tempat-tempat berpasir dan populasi mereka sangat cepat. Karena kesal dengan mereka, saya memikirkan untuk mengurangi populasi mereka agar tidak menjadi ancaman atau hama melainkan menjadi sesuatu yang bermanfaat yakni menjadikan manikor makanan lesat untuk dikonsumsi. Oh ya, konon, manikor menjadi menu hari-hari orang Biak di masa dulu, khususnya di kampung-kampung yang populasi manikor berkembang. Di masa lalu, para ibu-ibu akan membawa noken dan mulai mencarinya di malam hari, setelah mengumpulkannya mereka membersihkannya kemudian memasaknya. Kepiting kuah santan sangat cocok dinikmati bersama hidangan lainnya seperti keladi, petatas dan papeda (sui).

Manikor menjadi salah satu menu tempo dulu orang Biak selain makanan-makanan tradisional lainnya. Karena kepiting ini memiliki kisah sejarah di masa lalu, saya pun tidak membiarkan mereka menjadi hama, melainkan memasak mereka menjadi makanan lesat untuk dinikmati sebagaimana seperti para leluhur di masa lampau. 

Posting Komentar untuk "MANIKOR: Kepiting Darat yang di Konsumsi pada Masa Lalu"